This post is also available in:
English
Uji Tuntas
Uji tuntas, dalam konteks komersial, berarti penilaian kapasitas, aset keuangan, dan catatan suatu entitas bisnis. Pemeriksaan ini dilakukan sebelum transaksi bisnis besar seperti akuisisi atau merger, membantu para pengambil keputusan dalam melaksanakan pilihan yang tepat. Hal lain di balik penyelidikan tersebut mungkin mencakup persiapan investasi, evaluasi suatu produk atau layanan, atau penentuan nilai pasar suatu perusahaan.
Proses uji tuntas berfungsi untuk memvalidasi rincian yang dibagikan tentang transaksi yang diusulkan. Proses ini membantu peserta dalam memperoleh informasi tambahan yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan. Uji tuntas juga penting untuk mengenali potensi risiko, menghindari keputusan bisnis yang keliru, dan memastikan kepatuhan transaksi terhadap standar hukum dan peraturan.
Meskipun proses ini membutuhkan waktu 30 hingga 60 hari, banyak area yang diteliti selama uji tuntas. Ini mencakup strategi perusahaan, yang menyelidiki rencana bisnis perusahaan, posisi pasar saat ini, dan visi jangka panjang. Uji tuntas keuangan juga penting, yang menganalisis keakuratan deklarasi keuangan perusahaan dan menganalisis faktor-faktor seperti laporan keuangan yang belum diaudit dan prakiraan perusahaan.
Faktor sumber daya manusia dipertimbangkan, mulai dari profil karyawan saat ini, deskripsi pekerjaan, kontrak, gaji, dan tunjangan. Uji tuntas juga meninjau aset perusahaan, baik yang berwujud seperti tanah, bangunan, dan peralatan, maupun yang tidak berwujud seperti niat baik, nilai merek, dan rahasia dagang.
Masalah pajak, termasuk pengembalian pajak yang diajukan dan pembayaran yang tertunda diperiksa, bersamaan dengan persyaratan hukum termasuk pembelajaran semua dokumen yang terkait dengan pendirian perusahaan, rapat dewan, pinjaman, perjanjian kredit, dan sertifikat saham. Kekayaan intelektual, masalah lingkungan, Teknologi dan Informasi, pemasaran, serta penelitian dan pengembangan juga dapat dimasukkan dalam proses tersebut.