This post is also available in:
English
简体中文 (Chinese (Simplified))
Analisis Soal Universitas-universitas Terbaik di Indonesia
Saat kita berbicara soal sejarah pendidikan Indonesia, hal tersebut membawa kita kembali ke zaman Kerajaan Hindu dan penguasa Islam. Kedatangan dan penjajahan bangsa Eropa di Indonesia menjadi awal dari sistem pendidikan yang mempengaruhi pendidikan modern yang kita miliki saat ini.
Hari ini kita bisa berbicara tentang beberapa universitas terbaik di Indonesia, baik itu universitas negeri maupun swasta. Seperti yang kita tahu, pendidikan adalah bagian dari kehidupan manusia yang juga merupakan pilar utama masyarakat sejak awal sejarah manusia. Indonesia saat ini sudah melakukan langkah besar dalam mencapai tujuan tersebut.
Mari kita lihat universitas-universitas terbaik di Indonesia mulai dari sejarah, fakultas, program, dan penghargaannya.
Universitas Indonesia (UI)
Sejarah Universitas Indonesia
Universitas Indonesia berdiri sejak keputusan pemerintah nomor 22 tanggal 2 Januari 1849. Kegiatan pendidikan baru dimulai pada Januari tahun 1851 di bawah nama ‘Sekolah Dokter Jawa’. Seiring berjalannya waktu, universitas juga mengalami perubahan substansial sepanjang sejarahnya.
Pada akhir abad ke-19, pemerintah memperluas sekolah kedokteran tersebut menjadi School tot Opleiding Van Inlandsche Artsen (STOVIA). Itu hanya akan berjalan sampai tahun 1927 sebelum diganti menjadi Institusi Tinggi Sekolah Kedokteran sebagai pelengkap dari empat (4) institusi pendidikan tinggi.
Setelah terjadi keresahan yang cukup lama antara kaum nasionalis dan para profesor Belanda, pada tahun 1950, Universiteit van Indonesie berubah menjadi Universitas Indonesia sekarang.
Fakultas dan Program
Universitas Indonesia saat ini berlokasi di Depok, Jawa Barat, dan Salemba, Jakarta, Indonesia. Universitas ini terdiri dari empat belas (14) fakultas, dua (2) fakultas, dan satu (1) program dari tingkat sarjana hingga pascasarjana. Di bawah fakultas dan sekolah, berikut penjabaran lengkapnya.
- Fakultas Ilmu Administrasi
- Fakultas Ilmu Komputer
- Fakultas Kedokteran Gigi
- Fakultas Ekonomi dan Bisnis
- Fakultas Teknik
- Fakultas Ilmu Budaya
- Fakultas Hukum
- Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
- Fakultas Kedokteran
- Fakultas Keperawatan
- Fakultas Farmasi
- Fakultas Psikologi
- Fakultas Kesehatan Masyarakat
- Fakultas Sosial dan Ilmu Politik
- Sekolah Ilmu Lingkungan
- Sekolah Strategi dan Studi Global
- Program Vokasi
Pendaftar diperkirakan mencapai 40.000 sampai 44.000 siswa. Itu terbagi dalam dua kampus, Kampus Depok dan kampus Salemba di Jakarta Selatan.
Penghargaan
Universitas Indonesia merupakan salah satu universitas bergengsi di Indonesia dan telah meraih beberapa penghargaan dari waktu ke waktu. Pada tahun 2008, universitas mendapatkan Indonesia ICT Award (INAICTA) untuk universitas terbaik di Indonesia – kategori Konten dan Aplikasi Terbaik.During the Tesca award in 2010, the university won the first prize–Telkom Smart Campus Award for collective knowledge and robust applications. This was alongside an outstanding individual: Agus Awaludin, the UI Network Coordinator. At the 19th Education and Training Expo at Jakarta Convention Center in the same year, the university got an award for the best booth.
Selama berlangsungnya Tesca award pada tahun 2010, Universitas Indonesia meraih juara pertama–Telkom Smart Campus Award untuk pengetahuan kolektif dan aplikasi yang kuat. Ini juga bersamaan dengan penghargaan individu yang luar biasa: Agus Awaludin, Koordinator Jaringan UI, pada Pameran Diklat ke-19 di Jakarta Convention Center pada tahun yang sama, universitas mendapatkan penghargaan untuk stan terbaik.
Institut Teknologi Bandung
Sejarah Institut Teknologi Bandung
Sejarah universitas dimulai pada abad ke-20, selama era kolonial Belanda. Pada Juli 1920, Belanda meluncurkan universitas teknik—De Technische Hoogeschool te Bandung (THS)—sebagaimana dikenal dibangun di atas lahan seluas 30 hektar di Bandung. Hanya ada satu fakultas—Fakultas Ilmu Teknik—dan satu jurusan—divisi teknik sipil. Kebutuhan akan insinyur teknis mendorong gagasan untuk mendirikan universitas karena terjadinya Perang Dunia Pertama.
Pada Dies Natalisnya yang ke-6 di bulan Juli 1926, universitas ini menghasilkan mahasiswa pertama lulusan insinyur, dimana empat (4) di antaranya adalah orang Indonesia.
Ketika Jepang menduduki Indonesia pada tahun 1944-1945, universitas tersebut berganti nama menjadi Bandung Kogyo Daigaku (BKD) dan menjadi Sekolah Tinggi Teknik Bandung setelah kemerdekaannya.
Karena perjuangan terus-menerus untuk mencapai kemerdekaan di Indonesia, pemerintah kemudian memutuskan untuk meresmikan lembaga tersebut sebagai Institut Teknologi Bandung pada tanggal 2 Maret 1959. Landasan lembaga tersebut adalah atas misi pengabdian kepada ilmu pengetahuan dan teknologi di masa depan Republik Indonesia.
Fakultas dan Program
Universitas mengambil seleksi tertinggi di bidang sains dan teknik. Ini merupakan dua belas (12) fakultas dan sekolah. Institut Teknologi Bandung memperkirakan pendaftaran berkisar antara 10.000 hingga 15.000 mahasiswa dengan kampus utamanya di Bandung.
Fakultas dan sekolah yang ada di ITB antara lain:
- Fakultas Senirupa dan Desain
- Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
- Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian
- Fakultas Teknologi Industri
- Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
- Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara
- Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
- Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan
- Sekolah Bisnis dan Manajemen
- Sekolah Teknik Elektro dan Informatika
- Sekolah Ilmu dan Teknologi dan Hayati
- Sekolah Farmasi
Sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia, institut ini memiliki empat (4) program: program sarjana, pasca sarjana (S2), program doktoral, dan Program Studi Profesi.
Penghargaan dan Prestasi
Pada tahun 2016, universitas mendapatkan penghargaan Ilmuwan Muda Material Indonesia dari Materials Research Society of Indonesia (MRS-ID). Lembaga ini menerima beasiswa kehormatan pada tahun 2014 dari Universitas Groningen. Pada bulan Mei 2008, universitas dianugerahi Penghargaan Presentasi Poster Lokakarya KINKEN ke-115 dari Institut Penelitian Bahan, Universitas Tohoku.
Universitas Gadjah Mada (UGM)
Sejarah Universitas Gadjah Mada
Pada masa perjuangan kemerdekaan di Indonesia, Universitas Gadjah Mada berdiri. Pengesahan Peraturan Pemerintah No.23 tahun 1949 berujung pada berdirinya “Universitas Gadjah Mada”—gabungan dari beberapa perguruan tinggi yang dibentuk sebelumnya. Beberapa institusi termasuk Unit Pra-klinis Universitas Kedokteran, Pusat Pendidikan Pengacara, Sekolah Tinggi Teknik, Akademi Politik, dan Pusat Pendidikan Tinggi Gadjah Mada.
Kisah di balik “Gadjah Mada” berasal dari makna khusus yang terkandung dalam semangat dan keteladanan Perdana Menteri Kerajaan Majapahit Gadjah Mada, yang mampu mempersatukan Nusantara. Penafsiran tersebut bermuara pada perumusan identitas UGM sebagai pusat Universitas Kebudayaan. Pada awalnya universitas ini memiliki enam (6) fakultas, dan sejak saat itu jumlah fakultas telah mencapai delapan belas (18).
Fakultas dan Program
Sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia, UGM bangga memiliki berbagai program pendidikan, antara lain program sarjana, pasca sarjana, profesi, spesialis, dan diploma. Sekali lagi, bersama fakultas lain, kami memiliki program internasional di program sarjana dan pascasarjana. Universitas saat ini memiliki delapan belas (18) fakultas, satu (1) sekolah kejuruan, dan satu (1) sekolah pascasarjana. Lembaga ini diperkirakan memiliki setidaknya 52.000 mahasiswa dan lebih dari 1.100 mahasiswa internasional.
Penghargaan dan Prestasi
Universitas Gadjah Mada menerima akreditasi pada tahun 2013 dari Royal Society of Chemistry (RSC) di Inggris dari program sarjana kimia mereka. RSC adalah salah satu organisasi internasional berbasis Eropa terbesar yang didedikasikan untuk kemajuan ilmu kimia. Dalam arti sebenarnya, ini adalah akreditasi internasional pertama yang diperoleh universitas.
Universitas Airlangga (UNAIR)
Sejarah Universitas Airlangga
Universitas Airlangga merupakan universitas tertua kedua di Indonesia di bawah perguruan tinggi negeri. Akar universitas berasal dari tahun 1913 tetapi didirikan pada tahun 1948 sebagai konstituen jauh dari Universitas Indonesia. Pada tahun 1954, peraturan pemerintah mengarah pada pendirian universitas. Nama universitas diambil dari nama raja agung—Prabu Airlangga, yang memerintah Jawa Timur pada tahun 1019. Pada awal berdirinya, universitas ini hanya bermula dari fakultas kedokteran dan kedokteran gigi.
Fakultas dan Program
Universitas ini memiliki enam belas (16) fakultas, termasuk sekolah pascasarjana dan Sekolah Teknologi Lanjutan dan Multidisiplin, dengan 132 program studi yang tersedia. Berikut adalah beberapa fakultas dan sekolah yang ada di Universitas Airlangga:
- Fakultas Kedokteran
- Fakultas Kedokteran Gigi
- Fakultas Hukum
- Fakultas Ekonomi dan Bisnis
- Fakultas Farmasi
- Fakultas Kedokteran Hewan
- Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
- Fakultas Sains dan Teknologi
- Fakultas Psikologi
- Fakultas Kesehatan Masyarakat
- Fakultas Sumber Daya Manusia
- Fakultas Kelautan dan Perikanan
- Fakultas Keperawatan
- Program Studi Vokasi
- Sekolah Pascasarjana
- Sekolah Teknologi Maju dan Multi Disiplin
Visi institut adalah menjadi tulang punggung kemandirian, inovasi, dan universitas terkemuka di tingkat nasional dan internasional. Bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan humaniora berdasarkan nilai-nilai moral dan agama. Universitas memiliki sekitar 35.000 mahasiswa dalam program sarjana.
Program tersebut adalah sebagai berikut: Tiga belas (13) program Doktor, empat puluh enam (46) program Magister, tiga puluh empat (34) program Sarjana, dan dua puluh satu (21) program Diploma.
Penghargaan dan Prestasi
Pada tahun 2013, universitas ini resmi ditunjuk Institute of Tropical Diseases UNAIR sebagai Center of Research Excellence di bidang kesehatan dan kedokteran oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Kembali pada tahun 2020, institut ini menduduki peringkat ketiga di bidang kesehatan dan kedokteran, peraih Penghargaan Hak Kekayaan Intelektual Produktif dan Berkualitas dari Kementerian Riset dan Teknologi.
Institut Pertanian Bogor (IPB)
Sejarah Institut Pertanian Bogor
Lembaga ini didirikan pada bulan September 1963 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No.91 dan Surat Keputusan Presiden RI No.279. Namun, sejarah dimulai pada tahun 1940 ketika Fakultas Ilmu Pertanian Universitas Indonesia didirikan di Bogor. Hal ini menandai cikal bakal IPB sekaligus menandai awal baru pendidikan tinggi pertanian di Indonesia.
Di antara perguruan tinggi terbaik di Indonesia, ide tersebut dipicu oleh perjuangan bangsa melalui pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Sejak awal, IPB telah berkembang menjadi institusi yang berperan penting dalam pembangunan nasional dan pendidikan tinggi Indonesia.
Fakultas dan Program
Saat ini, institut memiliki sembilan (9) fakultas yang menawarkan program sarjana, pascasarjana, dan pascasarjana, dua (2) sekolah, dan satu (1) sekolah pascasarjana. Di bawah fakultas dan sekolah, berikut adalah jurusan yang dimiliki IPB:
- Fakultas Agrikultur
- Fakultas Kedokteran Hewan
- Fakultas Peternakan
- Fakultas Kehutanan
- Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
- Fakultas Ekonomi dan Manajemen
- Fakultas Ekologi Manusia
- Sekolah Vokasi
- Sekolah Bisnis
- Sekolah Pascasarjana
Universitas juga terdiri dari program Diploma yang terpisah dari fakultas dan dikelola di bawah Direktorat Program Diploma.
Penghargaan dan Prestasi
Pada tahun 2017, universitas meraih peringkat pertama untuk penghargaan Anugerah Widya Padhi. Penghargaan tersebut seperti apresiasi pemerintah terhadap pengembangan dan inovasi IPTEK.
Kesimpulan
Pendidikan modern di Indonesia telah mengalami beberapa perubahan transformasional sejak pengenalan Belanda pada abad ke-19. Saat ini, kami memiliki beberapa universitas terbaik di Indonesia, menghasilkan beberapa lulusan terbaik di seluruh Asia Tenggara.
Kami telah melihat berbagai program dan fakultas yang diperkenalkan di berbagai universitas mulai dari teknik hingga sains, bisnis, seni, teknologi, kedokteran, antara lain, yang telah menjadi bagian dari pilar pertumbuhan Indonesia.
Indonesia memiliki lebih dari 2.000 institusi pendidikan tinggi, dengan 30 institusi publik. Lembaga pendidikan tinggi ini terdiri dari universitas, politeknik, akademisi, dan sekolah tinggi lanjutan. Di masa lalu, negara ini telah meningkatkan lima perguruan tinggi menjadi tingkat universitas penuh untuk mengakomodasi siswa internasional yang mungkin ingin belajar di Indonesia.