This post is also available in: English 简体中文 (Chinese (Simplified))

Belajar Memilih Antara Berbisnis di Indonesia VS Thailand

Berbisnis di Indonesia Vs ThailandBagi Anda yang sedang bertanya-tanya di mana kiranya dapat mendirikan bisnis baru dapat memilih antara Indonesia VS Thailand. Kedua negara tersebut memiliki kekuatan mereka sendiri jika dikaitkan dengan urusan bisnis. Misalnya, Indonesia memiliki peluang akses Internet yang kuat bagi warganya dan juga penduduk asing. Di sisi lain, Thailand memiliki industri pariwisata medis yang sedang berkembang pesat yang sangat disukai oleh warga negara asing serta warga negara Thailand sendiri. Memang cukup sulit untuk memilih di antara kedua negara ini, terutama jika Anda membaca lebih banyak tentang kekuatan keduanya.

 

Situasi Politik Indonesia VS Thailand

Baik Indonesia maupun Thailand telah mengalami pengaruh asing selama dua milenium terakhir. Arus masuk broker kekuasaan ini dapat menjelaskan mengapa Indonesia dan Thailand memiliki masalah politik setelah orang asing pergi.

Namun saat ini, secara politik Indonesia lebih stabil di antara keduanya. Ini dikarenakan Thailand sedang mengalami banyak demonstrasi yang diprakarsai oleh orang-orang yang ingin melihat reformasi politik. Ini bisa saja menjadi tanda ketidakstabilan politik yang meningkat dalam waktu dekat. Ini juga dapat berarti bahwa Indonesia adalah pilihan bisnis yang lebih menarik dan damai untuk saat ini.

Indonesia juga memiliki sejarah kerusuhan politik yang panjang. Tapi merupakan hal yang bagus  Indonesia sudah berhasil bergabung dengan komunitas internasional. Negara ini adalah anggota organisasi dunia seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Indonesia juga mengkampanyekan untuk mendonasikan bantuan kemanusiaan kepada negara-negara miskin, yang sebelumnya merupakan penerima bantuan internasional. Ini bisa jadi ciri dari kekuatan batin Indonesia, yang menjadi pertanda baik bagi sektor bisnis.

 

Kondisi Pendidikan di Indonesia VS Thailand

Indonesia berinvestasi dalam pendidikan warga negaranya dengan menawarkan sistem wajib belajar 12 tahun bagi kaum muda. Ini dapat menjadi penjelasan akan tingkat melek huruf yang sangat tinggi yaitu 96% di antara warga. Namun, satu masalah yang masih harus diselesaikan oleh Indonesia adalah rendahnya partisipasi warga dalam mengikuti pendidikan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa siswa memilih untuk mencari pekerjaan setelah lulus SMA daripada melanjutkan ke pendidikan tingkat perguruan tinggi atau universitas.

Sementara itu, di sinilah Thailand harus berusaha meningkatkan pencapaiannya karena sebagian besar tenaga kerjanya hanya dimiliki oleh sektor informal. Ya, pemerintah Thailand menawarkan pendidikan gratis hingga usia 17 tahun. Tetapi pekerja sektor informal hanya memiliki pendidikan sekolah dasar. Ini berarti bahwa kurangnya pendidikan dapat menghilangkan pilihan warga untuk bisa bekerja di pekerjaan dengan gaji lebih tinggi yang akan memberikan kesempatan pada pemuda Thailand untuk hidup yang lebih baik. Jika Anda harus membandingkan kualifikasi angkatan kerja Indonesia VS Thailand, maka hal ini mungkin akan lebih menguntungkan Indonesia.

 

Investasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) untuk Indonesia VS Thailand

Bidang investasi IPTEK merupakan kajian ekstrem di Indonesia. Di satu sisi, Indonesia hanya menginvestasikan 0,1% dari PDB-nya untuk tahun 2017 di bidang sains dan teknologi. Namun di sisi lain, negara ini telah memiliki program luar angkasa aktif dan badan antariksa yang dinamakan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Saat ini Indonesia juga satu-satunya negara Asia Tenggara yang memiliki kegiatan manufaktur pesawat.

Tidak kalah, Thailand juga berinvestasi dalam bidang sains dan teknologi. Salah satu ahli kimianya, bernama Krisana Kraisintu, telah mengembangkan pengobatan HIV/AIDS yang terjangkau bagi pasien miskin. Ini berarti banyak nyawa telah dan akan terus diselamatkan oleh penemuan ini, membuat Krisana Kraisintu mendapat gelar “apoteker Gipsi”.

 

Prospek Ekonomi Indonesia VS Thailand

Faktor kritis lain yang mungkin membuat  perdebatan Indonesia VS Thailand menjadi sengit adalah keadaan ekonomi masing-masing negara. Indonesia sangat terpengaruh oleh Krisis Keuangan Asia pada tahun 1997. Pada saat itu, Indonesia mengalami inflasi hingga mencapai 78%. Namun, saat ini Indonesia telah bangkit kembali, terutama melalui pemberlakuan reformasi di sektor perbankan dan peningkatan konsumsi domestik. Ini telah memperlihatkan hasil berupa pertumbuhan tahunan yang meningkat antara 4% hingga 6% mulai tahun 2007, yang terus berlanjut hingga 2019. Saat ini Indonesia dianggap sebagai ekonomi Asia Tenggara terbesar

Krisis Finansial Asia pada tahun 1997 juga merugikan Thailand karena kinerja baht Thailand saat itu yang menyebabkan peristiwa tersebut. Tetapi Thailand juga telah mampu menghidupkan kembali ekonominya dengan berfokus pada ekspor yang kuat mulai tahun 1999. Tetap saja, negara ini masih memiliki ruang untuk perbaikan, terutama karena di antara semua rumah tangga, 3% telah dianggap bangkrut (per 2010). Thailand berada di urutan kedua setelah Indonesia dalam hal ukuran ekonomi.

 

Kondisi Pertanian Saat Memeriksa Indonesia VS Thailand

Indonesia mempunyai sektor pertanian yang kuat karena memiliki aktivitas perdagangan yang kuat dengan mitra dagangnya. (Ironisnya, salah satu mitra dagang kuat Indonesia sebenarnya adalah Thailand.) Mitra lainnya termasuk Korea Selatan, Malaysia, India, Singapura, Jepang, Amerika Serikat, dan Cina. Hasil pertanian seperti karet, rempah-rempah, tanaman obat, kakao, kopi, teh, kelapa sawit, dan beras menajdi komoditas yang cukup laris di pasar ekspor.

Sementara itu, ekspor beras mendominasi sektor pertanian Thailand. Negara ini pernah menjadi pengekspor beras terbesar di seluruh dunia. Namun, pertanian sekarang mempekerjakan lebih sedikit pekerja jika dibandingkan tahun 1980. Negara ini sedang mencoba beralih dari teknologi tradisional, yang cukup padat karya, ke teknologi pertanian yang lebih baru lagi. Hal ini terindustrisasi dan bahkan lebih kompetitif.

 

Kesimpulan

Masalah terbesar saat menganalisis Indonesia VS Thailand saat ini tampaknya adalah mengadaptasi sumber daya manusia mereka ke arah penggunaan teknologi baru yang lebih baik. Kedua negara ini perlu memanfaatkan bakat sumber daya manusia mereka melalui pelatihan yang memadai. Hal ini membutuhkan kesempatan pendidikan yang lebih baik bagi tenaga kerja mereka di setiap industri, tetapi khususnya di pertanian padat karya. Setelah itu, akan menarik untuk melihat apakah ke depannya Indonesia atau Thailand yang akan menjadi ekonomi terbesar di Asia Tenggara atau bahkan di dunia.

Jika Anda membutuhkan layanan bisnis termasuk jasa layanan Sumber Daya Manusia untuk bisnis baru Anda, segera hubungi kami di 3E Accounting. Kami dengan senang hati mengungkapkan bagaimana kami dapat membantu Anda untuk segera menemukan karyawan terbaik bagi bisnis baru Anda.

Berbisnis di Indonesia Vs Thailand