This post is also available in:
English
简体中文 (Chinese (Simplified))
Berbisnis di Indonesia VS Cina – Kelebihan dan Kekurangan
Banyak orang mulai menyadari bahwa sekarang ada kompetisi yang semakin nyata antara Indonesia VS Cina untuk peluang bisnis global. Cina atau Tiongkok sudah dikenal sebagai pusat manufaktur berbiaya rendah dunia. Namun, Indonesia juga sudah mulai berani menjaring masuknya investor asing ke negaranya. Lebih lagi, ada alasan lain mengapa kedua negara ini bersaing secara aktif di banyak industri.
Peran Kepemimpinan dalam Perekonomian Indonesia Vs Cina
Karena ukuran populasinya, ekonomi berbasis pasar di Cina memiliki keuntungan ganda. Pertama, populasinya yang relatif muda berarti Cina memiliki kekuatan tersendiri dalam menawarkan tenaga kerja untuk industri. Jika para pekerja muda ini diberi pelatihan dan pemagangan yang tepat untuk perusahaan tertentu, produktivitas mereka akan mendongkrak potensi keuntungan bisnis. Kedua, para pekerja muda yang sama ini mewakili pasar domestik yang besar untuk barang dan jasa perusahaan berbasis domestik dan asing. Ini berarti Cina dapat melayani pasar domestik sekaligus pasar luar negerinya, mungkin dengan barang dan jasa yang sama.
Meskipun demikian, Indonesia tidak dapat dikesampingkan sebagai pesaing ekonomi dalam perekonomian Indonesia VS Cina karena Indonesia merupakan negara dengan perekonomian terbesar di kawasan ASEAN. Indonesia dapat mengandalkan tetangganya di Asia Tenggara sebagai pasar langsung untuk barang dan jasanya. Pada gilirannya, jumlah penduduk Indonesia yang besar dapat menjadi pasar segar bagi barang dan jasa negara tetangga. Artinya, Indonesia bisa menjadi pemain unggulan secara ekonomi, apalagi belakangan ini Cina tampaknya menaikkan biaya tenaga kerja.
Permintaan Sumber Daya Alam Memanaskan Persaingan Indonesia Vs Cina
Indonesia mampu bertahan, meskipun fokus bisnisnya adalah mengelola sumber daya alam yang dimilikinya. Gas alam cair, misalnya, sangat dihargai sehingga Indonesia dapat memanfaatkan perannya sebagai produsen. Indonesia juga memiliki industri pertambangan yang kuat, sehingga pemerintah hanya tinggal membuat regulasi mengenai ekstraksi. Investor asing mungkin juga tertarik dengan industri lain yang ditawarkan Indonesia, seperti pariwisata.
Di sisi lain, Cina harus memantau status lingkungannya karena para pemimpin sebelumnya tidak berhati-hati tentang ekstraksi sumber daya alam. Jadi, Cina memiliki perkembangan yang timpang. Negara mungkin memiliki banyak uang, tetapi lingkungannya di ambang kehancuran. (Ironisnya, banyak wisatawan asing ingin mengunjungi Cina dalam waktu dekat). Skenario terburuknya adalah lingkungan Cina akan musnah di masa depan. Jika demikian, Cina harus menjadi importir produk mitra dagangnya yang bersumber dari lingkungan. Hal ini mungkin akan menguntungkan Indonesia.
Stabilitas Politik Dapat Mendikte Kinerja Ekonomi Indonesia Vs Cina
Faktor lain yang dapat mempengaruhi persaingan ekonomi Indonesia VS Cina adalah tingkat stabilitas politik di masing-masing negara. Indonesia telah mengalami turbulensi politik di tahun-tahun sebelumnya. Tetapi saat ini tampaknya lebih stabil secara politik, ini dapat menjelaskan kepercayaan diri pemerintah Indonesia dalam mengundang investasi asing. Indonesia menyadari bahwa konflik politik membuat takut investor asing, sehingga investor dapat melarikan diri.
Cina, bagaimanapun, tampaknya mengalami masalah dengan status politiknya. Hal ini terutama berlaku di Hong Kong, di mana penduduk setempat memprotes penindasan yang dirasakan pemerintah Cina daratan. Dunia telah menyaksikan kisah ini terungkap selama beberapa tahun terakhir. Anggota populasi Hong Kong merasa perlu melawan kebijakan pemerintah Cina daratan. Aksi unjuk rasa berubah menjadi kekerasan dalam beberapa kasus. Investor asing tidak menyukai ini, sehingga Anda dapat mengharapkan kemajuan ekonomi yang cukup menjemukan di Hong Kong. Baru-baru ini Cina juga mengalami masalah politik dengan AS.
Kesimpulan
Situasi ekonomi Indonesia VS Cina bukan masalah kecil karena saat ini kedua negara merupakan perekonomian raksasa. Cina memiliki reputasi menawarkan tenaga kerja murah untuk bisnis, terutama di sektor manufaktur. Namun Indonesia telah mampu memposisikan diri sebagai pusat bisnis alternatif berbiaya rendah juga. Jika berbagai perusahaan mulai memusatkan perhatian pada Indonesia, Anda dapat mengharapkan lebih banyak investor asing untuk menuju ke sana.
Cina belum mengelola lingkungannya dengan baik, hal ini dapat memperlambat pertumbuhan ekonominya dalam waktu dekat. Indonesia lebih beruntung atau mungkin lebih baik dalam pengelolaan lingkungan yang diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi. Jika Cina kehilangan sumber daya alamnya, maka negara ini harus tetap menjadi ekonomi berorientasi jasa. Indonesia akan mendapat manfaat dari keruntuhan lingkungan apa pun yang dialami Cina karena investor akan mencari hubungan bisnis jangka panjang.
Banyak investor mungkin sedang mencari konsultan Penasihat Bisnis yang dapat membantu mereka menganalisis dan pindah ke negara yang menguntungkan. Anda dapat menghubungi kami di 3E Accounting jika Anda memerlukan layanan bisnis semacam ini, di antara yang lainnya, hari ini juga.